BANDAR LAMPUNG ---
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadiri acara malam puncak Festival Rempah
dan Lada Lampung di halaman Transmart Lampung, Rabu (04/10/2023).
Festival ini digelar dengan dua rangkaian
kegiatan, yaitu kegiatan Pra Event yang dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 26
September 2023. Kemudian kegiatan Main Event, dilaksanakan pada tanggal 1
Oktober sampai 4 Oktober 2023.
Menurut Gubernur, penyelenggaraan Festival Rempah
dan Lada Lampung 2023 adalah bukti komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk
mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung, selain program-program peningkatan
produksi dan produktivitas yang juga sudah dilaksanakan.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap agar
rempah dan lada hitam Lampung semakin dihargai oleh masyarakat Lampung dan
dikenal secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia," ucap Gubernur.
Sejak zaman kuno, ucap Gubernur,
rempah-rempah telah menjadi harta yang tak ternilai. rempah dan lada bukan
hanya bumbu dalam hidangan, tetapi juga merupakan obat penawar, bahkan
wangi-wangian, Rute rempah telah membentuk jalur perdagangan dan membuka
jendela ke dunia.
Budaya dan kekayaan Indonesia tidak terlepas dari
keberadaan rempah-rempah ini. Provinsi Lampung, dengan tanahnya yang subur
adalah salah satu penyangga utama komoditas rempah di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Lampung Tahun 2022, produksi rempah di Provinsi Lampung mencapai
19.710 ton, sedangkan produksi lada hitam mencapai 15.983 ton. Produksi lada
hitam tersebut menjadikan Provinsi Lampung sebagai Provinsi dengan produksi
lada hitam terbesar secara Nasional.
Provinsi Lampung telah menjadi salah satu
pengekspor rempah terbesar di dunia, dengan lada hitam sebagai andalan. BPS
juga merilis bahwa ekspor lada Lampung tahun 2022 mencapai 14.635 ton dari
total ekspor lada Indonesia tahun 2022 sebesar 26.126 ton atau menyumbang
sebesar 56% ekspor Nasional.
Namun, Gubernur juga mengungkapkan bahwa terdapat
sejumlah isu krusial yang membutuhkan perhatian bersama.
Hadiri Malam Puncak
Festival Rempah dan Lada Lampung, Gubernur Arinal Djunaidi Ajak Semua Pihak
Berkolaborasi Memajukan Sektor Rempah dan Lada Lampung.
BANDAR LAMPUNG --- Gubernur Lampung Arinal
Djunaidi menghadiri acara malam puncak Festival Rempah dan Lada Lampung di
halaman Transmart Lampung, Rabu (04/10/2023).
Festival ini digelar dengan dua rangkaian
kegiatan, yaitu kegiatan Pra Event yang dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 26
September 2023. Kemudian kegiatan Main Event, dilaksanakan pada tanggal 1
Oktober sampai 4 Oktober 2023.
Menurut Gubernur, penyelenggaraan Festival Rempah
dan Lada Lampung 2023 adalah bukti komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk
mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung, selain program-program peningkatan
produksi dan produktivitas yang juga sudah dilaksanakan.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap agar
rempah dan lada hitam Lampung semakin dihargai oleh masyarakat Lampung dan
dikenal secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia," ucap Gubernur.
Sejak zaman kuno, ucap Gubernur,
rempah-rempah telah menjadi harta yang tak ternilai. rempah dan lada bukan
hanya bumbu dalam hidangan, tetapi juga merupakan obat penawar, bahkan
wangi-wangian, Rute rempah telah membentuk jalur perdagangan dan membuka
jendela ke dunia.
Budaya dan kekayaan Indonesia tidak terlepas dari
keberadaan rempah-rempah ini. Provinsi Lampung, dengan tanahnya yang subur
adalah salah satu penyangga utama komoditas rempah di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Lampung Tahun 2022, produksi rempah di Provinsi Lampung mencapai
19.710 ton, sedangkan produksi lada hitam mencapai 15.983 ton. Produksi lada
hitam tersebut menjadikan Provinsi Lampung sebagai Provinsi dengan produksi
lada hitam terbesar secara Nasional.
Provinsi Lampung telah menjadi salah satu
pengekspor rempah terbesar di dunia, dengan lada hitam sebagai andalan. BPS
juga merilis bahwa ekspor lada Lampung tahun 2022 mencapai 14.635 ton dari
total ekspor lada Indonesia tahun 2022 sebesar 26.126 ton atau menyumbang
sebesar 56% ekspor Nasional.
Namun, Gubernur juga mengungkapkan bahwa terdapat
sejumlah isu krusial yang membutuhkan perhatian bersama.
Mulai dari isu
produktivitas, proteksi tanaman, tantangan perubahan iklim, hilirisasi,
keamanan produk dan pemberdayaan petani, semuanya merupakan titik fokus yang
mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan memajukan sektor rempah dan lada
di Lampung.
"Mari kita bersama-sama memelihara warisan
berharga ini demi kesejahteraan, keberlanjutan, dan keunggulan Lampung di
panggung global. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
berkontribusi untuk terlaksananya acara ini, saya harap para pelaku industri
rempah dan lada hitam dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari acara ini,
untuk memperluas jaringan dan mempromosikan produknya. Mari kita terus
berkolaborasi, bersinergi, dan berinovasi untuk mewujudkan Rakyat Lampung
Berjaya." tutup Gubernur.
.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni saat menyampaikan laporannya
menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk industri,
khususnya produk turunan lada dan rempah-rempah serta kuliner berbahan lada
kepada masyarakat Provinsi Lampung, kemudian menumbuhkan inovasi dan
kreativitas pelaku usaha industri/UMKM di Provinsi Lampung, khususnya dalam
pengolahan produk rempah dan lada.
.
Selain itu juga untuk meningkatkan permintaan
domestik terhadap rempah, khususnya lada hitam melalui edukasi terhadap
masyarakat terkait manfaat lada hitam sebagai bahan makanan, minuman maupun
obat (farmasi), serta diversifikasi kuliner.
.
Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan
dapat meningkatkan pasar ekspor rempah dan lada ke mancanegara, sekaligus
mendukung Program Pemerintah Pusat untuk mempromosikan manfaat rempah-rempah
dan lada ke dunia melalui Indonesia Spice Up The World.
.
Menurut Elvira ada banyak kegiatan yang digelar
pada kegiatan Festival Rempah dan Lada Lampung, diantaranya yakni beberapa
perlombaan seperti lomba video pendek, menulis essay, fotografi, Lomba desain
batik motif lada, dan Lomba desain kemasan produk lada.
.
Selain itu ada juga Talkshow dengan tema
"Menjelajahi Keajaiban Lada Hitam Lampung", dan Temu Bisnis/Business
Matching antara calon buyer dari negara tujuan ekspor Malaysia