Post

Bandar Lampung, Selasa (28/02/2023) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Perdagangan RI diadakan di Hotel Novotel dan Swiss-Belhotel Lampung pada 1-3 Maret 2023. Rapat Kerja Nasional dengan tema “Transformasi perdagangan mendukung pembangunan ekonomi bernilai tambah dan berkelanjutan” diawali dengan sambutan oleh Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Kemudian dibuka secara resmi oleh Menteri Perdagangan RI Bapak Zulkifli Hasan.

 

Sebagai pembicara penting rapat ini, yakni Menko Perekonomian Bapak Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Bapak Suharso Monoarfa, dan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani yang akan memberikan arahan proyeksi ekonomi Indonesia 2023 dan 2024 secara virtual. Setelah itu akan dilanjutkan dengan Talkshow dengan tema “Transformasi Perdagangan dalam Membangun Negeri”. Narasumber pada Talkshow ini, yaitu Ketua KADIN Bapak Mohammad Arsjad Rasjid, Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang, dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir.

 

Sebagai bagian dari agenda Rakernas diselenggarakan juga empat (4) kegiatan berupa edukasi masyarakat mengenai ekspor, peraturan perdagangan internasional, serta strategi untuk masuk ke platform marketplace online dan ritel modern nasional. Empat agenda ini diadakan di Swiss-Belhotel dengan total jumlah peserta sebanyak 600 orang. Kegiatan pertama yakni, dialog interaktif mengenai Trade Remedy atau tindakan pengamanan perdagangan yang dihadiri oleh 300 dari pelaku usaha dan instansi terkait. Dialog itu merupakan sosialisasi yang bertujuan untuk menyebarkan informasi pemanfaatan Trade Remedy atau pemulihan perdagangan atas tuduhan-tuduhan dari negara lain seperi praktek Dumping dan sebagainya. Sosialisasi ini akan dijelaskan langsung oleh Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen Daglu Kemendag dan juga Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI).

 

Rakernas yang juga dihadiri oleh Pewakilan Dinas Perdagangan dari seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia ini membuka Workshop ekspor bagi UKM sebanyak 100 peserta. Pelatihan ekspor ini merupakan agenda kedua yang bertujuan untuk mengedukasi tata cara ekspor, keuntungan dan cara untuk menembus pasar ekspor. Mengingat nilai ekspor di Provinsi Lampung yang terus tinggi mencapai 5,6 miliar USD pada Tahun 2022 tumbuh sebesar 15,74 % yang merupakan nilai ekspor tertinggi Lampung salama 10 tahun terakhir. Dengan adanya pelatihan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor di Provinsi Lampung. Terutama ekspor pada komoditi unggulan daerah Lampung terutama produk pertanian dan perkebunan seperti Kopi, Lada, Pisang, Ubi Kayu, Tebu, Nanas, Jagung, serta produk dari peternakan dan perikanan.

 

Agenda ketiga, yakni pemaparan strategi pemasaran produk melalui platform marketplace online oleh PT. Shopee International Indonesia yang dihadiri 50 peserta pelaku UMKM. Dengan adanya pelatihan ini, UMKM diajarkan bagaimana membuka marketplace sendiri di online shop Shopee beserta tips dan triknya agar produk diterima di pasar.

 

Berbeda dengan agenda sebelumnya yang membantu UMKM untuk memasarkan produknya di marketplace online. Agenda kegiatan keempat memberikan edukasi UMKM agar bagaimana produknya bisa masuk di pasar retail modern seperti Indomaret. Acara ini di isi oleh pihak Indomaretnya langsung yakni, dari PT Indomarco Prismatama dan PT Sarinah (Persero). Ibu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung optimis jika kegiatan yang dihadiri oleh 600 peserta pelaku usaha ini akan meningkatkan kinerja ekspor dan neraca perdagangan Provinsi Lampung.

 

Dengan adanya Rakernas ini sangat pentjng dan sangat bermanfaat bagi IKM dan UKM di Provinsi Lampung, karena diajarkan materi-materi dari narasumber yang kompeten level nasional. Lalu dipertemukan dengan pelaku usaha retail modern level nasional, sehingga diharapkan UMKM Lampung itu bisa terus bisa ke pasar nasional dan pasar ekspor kedepannya,” ucap Ibu Elvira Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung.

 

 

Selain itu, pada Rakernas ini  Menteri Perdagangan RI juga mengarahkan untuk melakukan hilirisasi produk guna meningkatkan ekspor non komoditas. Karena ekspor produk jadi lebih memiliki margin atau keuntungan yang lebih besar. Provinsi Lampung merupakan penghasil Kopi Robusta terbesar di  Indonesia dengan luas areal perkebunan mencapai 156.395 ha  dengan produksi 118.043 Ton dan 70 persen Ekspor Nasional  berasal dari Kopi Lampung. Oleh karena itu, pemerintah Provinsi Lampung akan meningkatkan daya saing kopi dengan Hilirisasi. Nantinya kopi dari petani kopi Lampung akan banyak diolah menjadi produk berkualitas seperti bubuk kopi berkemasan, usaha coffee shop, bahkan pada produk farmasi dan kosmetik.

 

Guna mendorong Hilirisasi produk pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah memberikan bantuan berupa peralatan dan mesin produksi kepada 36 IKM Lampung. Selain itu juga memfasilitasi para IKM untuk pendaftaran merk, sertifikasi halal, dan diversifikasi produk tanpa dipungut biaya. Membuka pasar dengan mengadakan event seperti bazar, sentra industri, dan desa wisata kerajinan Lampung.